Definisi dan Respon KLB Pertusis---
Pertusis
Pertusis adalah penyakit yang mempunyai gejala batuk beruntun biasanya pada malam hari dengan suara khas yang pada akhir batuk menarik nafas panjang dan terdengar suara ”hup” (whoop). Pemeriksaan laboratorium pada apusan lendir tenggorok ditemukan kuman pertusis (Bordetella pertussis) . [1]
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Tersangka Pertusis adalah batuk lebih dari dua minggu disertai dengan batuk yang khas (terus-menerus/ paroxysmal), napas dengan bunyi “whoop” dan kadang muntah setelah batuk.
Lakukan rujukan pemeriksaan apusan lendir tenggorok. Jika hasil positif, lakukan Respon KLB
Respons Tatalaksanan Kasus:
Respons Pelaporan:
Respons Kesehatan Masyarakat:
[2]
Referensi :
[1] Permenkes No. 1501 Tahun 2010
[2] Algoritma Diagnosis Penyakit dan Respons Serta Format Penyelidikan Epidemiologi
Pertusis
Pertusis adalah penyakit yang mempunyai gejala batuk beruntun biasanya pada malam hari dengan suara khas yang pada akhir batuk menarik nafas panjang dan terdengar suara ”hup” (whoop). Pemeriksaan laboratorium pada apusan lendir tenggorok ditemukan kuman pertusis (Bordetella pertussis) . [1]
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Tersangka Pertusis adalah batuk lebih dari dua minggu disertai dengan batuk yang khas (terus-menerus/ paroxysmal), napas dengan bunyi “whoop” dan kadang muntah setelah batuk.
Lakukan rujukan pemeriksaan apusan lendir tenggorok. Jika hasil positif, lakukan Respon KLB
Respons Tatalaksanan Kasus:
- Lakukan pengobatan spesifik dengan antibiotic eritromicin terhadap penderita dan kontak dekat selama 5-14 hari
- Lakukan desinfeksi serentak terhadap discharge (cairan) hidung dan tenggorok serta barang yang dipakai penderita.
Respons Pelaporan:
- W1
- Hasil pemeriksaan penunjang/lab
Respons Kesehatan Masyarakat:
- Penyelidikan epidemiologi (format PE Umum) dan mencari kontak
- Lakukan karantina terhadap kontak yang tidak mendapatkan imunisasi DPT selama 21 hari dengan usia < 12 bulan.
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi DPT
[2]
Referensi :
[1] Permenkes No. 1501 Tahun 2010
[2] Algoritma Diagnosis Penyakit dan Respons Serta Format Penyelidikan Epidemiologi
Comments
Post a Comment